THE INDONESIA BIOLOGY TEACHER (BALTASAR AHA, S.Pd.)
Rabu, 07 Juni 2023
Kamis, 20 Juni 2013
MATERI BIOLOGI KELASX SEMESTER I BAKTERI N ARCHAEBAKTERIA
BAKTERI DAN
ARCHAEBACTERIA
Tujuan Pembelajaran
n Setelah
mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:
n Mengetahui
ciri-ciri organisme prokariot dan organisme eukariot.
n Membandingkan
ciri-ciri aubakteria dan archaebakteria.
n Menggolongkan
bakteri dan archaebakteria.
n Mengetahui
peranan bakteri dan archaebakteria bagi kehidupan.
n Berdasarkan
membran intinya, organisme dibedakan mejadi kelompok organisme prokariotik dan
organisme eukariotik.
n Organisme yang
tergolong prokariotik adalah Archaebacteria dan Bakteri.
n Organisme yang
tergolong eukariotik adalah protista, hewan dan tumbuhan.
n Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya.
n Bakteri
memiliki ratusan ribu spesies.
n Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil.
n Nama bakteri berasal dari bahasa yunani bakterium,
yang berarti batang kecil.
n Bentuk bakteri tidak hanya seperti batang, tetapi juga
dapat berbentuk bola (Coccus) dan spiral (Spirilium).
n Ukuran bakteri sangat kecil sekitar 10 mikron.
CIRI-CIRI BAKTERI
n Merupakan
mikroorganisme yang rata-rata berukuran lebar 0,5 - 1 mikrondan panjang hingga
10 mikron (1 mikron = 10 -3.
n Dapat hidup
diberbagai lingkungan, misalnya ditubuh organisme, tanah, airtawar dan laut.
n Dinding sel
tersusun atas polisakarida yang berikatan dengan protein membantuk
peptidoglikan atau asam muramik
n Dari dalam
selnya mengeluarkan lendir, lendir membungkus dinding sel sehingga membentuk
kapsul. Bakteri kapsul biasanya merupakan bakrei patogen.
n Bakteri ada
yang memiliki flagela (cambuk) dan ada yang tidak berflagela. Flagela digunakan
untuk bergerak.
n Pada kondisi
buruk bakteri dapat membentuk spora didalam sel.
BENTUK BAKTERI
Bakteri berbentuk batang:
n Bakteri
berbentuk batang dikenal dengan basil. Kata basil berasal dari kata (Bacillus)
yang berarti batang.
Bakteri betuk basil dibedakan menjadi
:
- Basil tunggal. Bakteri yang hanya berbentuk satu
batang. Misalnya (Salmonella
typi)
- Diplobasil. Bakteri dengan bentuk batang
bergandengan dua-dua.
- Streptobasil. Bakteri berbentuk batang yang
bergandengan memanjang membentuk rantai. Misalnya (bacillus anthracis)
Bakteri dengan bentuk bola (Cocus)
n Monokokus.
Bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisserria gonorrhoeae.
n Diplokokus.
Bakteri berbentuk bola bergandengan
dua-dua. Misalnya Diplococus pneumoniae.
n Sarkina.
Bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehingga berbentuk mirip
kubus.
n beraturan,
sehingga mirip dompolan buah anggur.
n Streptokokus.
Bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
n Stafilokokus.
Bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak
n beraturan,
sehingga mirip dompolan buah anggur.
n Streptokokus.
Bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
n Stafilokokus.
Bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak
Bakteri bentuk spiral
n Vibrio atau
bentuk komayang dianggap sebagai bentuk spiraltak sempurna. Misalnya Vobrio
cholerae.
n Spirochaeta.
Golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada saat bergerak
tubuhnya dapat memanjang dan mengkerut.
n Spiral.
Golongan bankteri yang bentuknya seperti spiral. Misalnya Spirillum.
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
n Kapsul.
Disebelah
luar dinding sel terdapat kapsul yang berfungsi untuk melindungi sel dari
antibodi inang dan melindungi sel dari kekeringan. Bakteri yang memiliki kapsul
hanya bakteri patogen.
n Flagela.
Terbuat
dari protein flegelin. Berfungsi untuk bergerak. Flagela melekat
pada membran plasma. Berdasarkan
letak dan jumlahnya tipe flagela dibedakan menjadi amfitrik, lofotrik, dan
peritrik.
n Dinding sel.
Tersusun
atas Peptodoglikan yaitu polisakarida yangberikatan dengan protein.
Fungsinya adalah melindungi sel.
Berdasarkan
struktur protein dan polisakarida yang terkandung dalam dinding. Bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri Gram positif dan Gram negatif
n Membran sel.
Membran
sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Bersifat semipermiabel dan berfungsi
untuk mengatur keluar masuknya zat keluar atau kedalam sel.
n Mesosom.
Mesosom
adalah penonjolan membran sel ke arah
dalam atau ke arah sitoplasma. Tonjolan tersebut berfungsi sebagai pabrik
energi dan pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada
proses pembelahan.
n Lembar
fotosintetik.
Khusus pada
bakteri yang berfotoseintesis, terdapat lipatan membran sel kerah dalam
sitoplasma. Lipatan tersebut berisi klorofil sehingga disebut lembaran
fotosintetik. Lembaran fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis. Bakteri yang
tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
n Sitoplasma.
Sitoplasma dalah
cairan yang berada di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik, seperti karbohidrat, lemak, protein,
mineral-mineral, ribosom, DNA, dan enzim-emzim. Sitoplasma merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
n DNA.
Asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam nukleat, merupakan materi genetik bakteri
yang terdapat didalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak
berujung pangkal (DNA sirkuler). DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri
dan merupakan pembawa sifat atau gen.
n Plasmid.
Plasmid adalah DNA
non-kromosom berbentuk sirkuler dan letaknya di luar DNA kromosom. Ukuran
plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu,
misalnya gen antibodi atau gen patogen. Plasmid juga bisa melakukan replikasi
dan membentuk kopiannya sendiri dalam jumlah banyak.
n Ribosom.
Ribosom merupakan
organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein.
Bentuknya berupa butiran-butiran kecil yang tidak diselubungi membran. Ribosom
tersusun atas protein dan RNA.
n Endospora
Beberapa bakteri
dapat membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara bakteri
mengatasi kondisi lingkunagn yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap
panas hingga 120 0C.
REPRODUKSI BAKTERI
n Reproduksi
Aseksual
Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembelahan bener (pembelahan langsung tanpa melalui
tahap pembelahan miosis.
Pembelahan biner
diawali proses replikasi DNA dan di ikuti pembagian sitoplasma dan akhitanya
terbentuk dinding pemisah kedua sel.
Proses pembelahan berlangsung sangat cepat. Setiap 20 menit sekali
satu sel bakteri akan membelah. Dalam satu jam satu sel bertambah 23 atau
8, dalam 24 jam bertambah sekitar 272.
Pembelahan pada bakteri juga memiliki batas. Misalnya kekurangan
makanan, suhu yang tidak sesuai, hasil ekskresi bakteri dapat meracuni dirinya
sendiri dan adanya organisme lain yan memangsa bakteri tersebut.
n Reproduksi
Seksual
Reproduksi seksual
dilakukan melalui proses konjugasi. Konjugasi terjadi jika dua bakteri yang
berdekatan memunculkan saluran konjugasi sehingga saling berhubungan. Saluran
konjugasi berfungsi untuk saluran materi genetik dari satu sel berpindah ke sel
yang lain dan di ikuti oleh sitoplasmanya.
Kita tidak bisa menentukan jenis kelamin bakteri. Namun bakteri
yang memberikan DNA dikatakan bakteri “jantan” dan yang menerima DNA dikatakan
bakteri “betina”. Setelah DNA berpindah terbentuklah rekombinasi DNA dan
selanjutnya sel bakteri penerima akan melakukan pembelahan biner.
REKOMBINASI DNA BAKTERI
Rekobinasi DNA artinya penggabungan dua DNA dari sumber yang
berbeda. Selain rekombinasi bakteri melalui konjugasi, terdapat pula
rekombinasi DNA bakteri melalui peristiwa Tranformasi dan Transduksi.
Tranformasi
n Jika plasmid
pembawa gen patogen berpindah ke bakteri lain yang tidak patogen. Misalnya dari
bakeri Pneomococcus yang ganas ke yang jinak. Maka yang semula bakteri
tidak patogen akan berubah menjadi baktei yang patogen. Proses perubahan ini
disebut dengan tranformasi.
Transduksi
n Adalah
perpindahan materi gentik satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain dengan
perantara organisme lain yaitu bakteriofage.
PENGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN CARA
MEMPEROLEH MAKANAN
Berdasarkan cara memperoleh makanan
bakteri dapat di golongkan bakteri heterotrof dan bakteri aoutotrof
Bakteri Heterotrof
n Bakteri
heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan meperoleh makanan berupa zat
organik dari lingkungan karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkan. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, zat yang
terdapat dalam organisme lain.
n Bakteri
heterotrof dapat dibedakan menjadi dua yaitu bakteri saprofit (bakteri yang
mendapat zat organik dari sampah, kotoran, bangkai atau makanan) dan bakteri
parasit (bakteri yang mendapat zat organik dari orgenisme lain, baik manusia,
hewan dan tumbuhan).
Bakteri
Aoutotrof
n Bakteri yang
dapat menyusun zat-zat organik dari zat-zat anorganik. Pengubahan zat anorganik
menjadi organik dilakukan melalui bantuan energi cahaya melalui porses
fotosintesis, serta dengan bantuan energi kimia dengan cara merombak zat kimia
dari molekulyang komplek nejadi melekul uyang sederhana.
PENGGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN
KEBUTUHAN OKESIGEN
n Bakteri yang
memerlukan oksigen bebas untuk reaksi pernafasannya digolongkan kedalam bakteri
aerobik, sedangkan bakteri yang tidak memerlukan okesigen untuk reaksi
pernafasanya digolongkan bakteri anaerobik
Aerob
n Bakteri
aerobik memerlukan oksigen untuk memecah amoniak (NH2) menjadi
nitrit (HNO2). Prosesnya sebagai berikut:
2NH3
+ 3O2 2HNO2
+ 2H2O + energi
Hasil
pemecahan amoniak menjadi nitrit menghasilkan energi yang akan dimanfaatkan
oleh bakteri.
n Bakteri yang
hidup secara aerob dapat gula menjadi air, CO2, dan energi.
Prosesnya sebagai berikut:
C6H12O6
+ 6O2 6CO2 +
6H2O + energi
Anaerob
n Bakteri yang
dapat mengubah gula mejadi asam susu. Reaksi respirasi anaerob adalah sebagai
berikut:
n C6H12O6 2CH3CHOH.COOH + energi
n Contoh bakteri
yang melakukan resporasi anaerob adalah lactobacillus bulgarius, Clostridium
tetani.
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
n Bakteri ada
yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah
bakteri yang dpat dimanfaatkan dalam industri. Bakteri yang merugikan adalah
bakteri yang dapat membusukkan atau yang hidup parasit baik pada manusia, hewan
dan tumbuhan.
Contoh
bakteri yang menguntungkan:
n Escherchia
coli. Membantu membusukkan makanan didalam usus besar dan menghasilkan
vitamin K.
n Rizobium. Mengikat
nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah.
n Azotobacter. Mengikat
nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah.
n Lactobacillus
casei. Membantu fermentasi pada proses pembuatan keju.
n Acetobacter
xylinun. Membantu dama proses pembuatan Nata de coco yang terbuatdari
air kelapa.
n Acetobacter. Membentu dalam
proses fermentasi alkohol menjadi asam cuka. Air tapai yang mengandugn gula
diubah menjadi alkohol.
n Streptomyces
griceus. Penghasil antibiotik treptomisin.
n Lactobacillus
bulgaricus. Membantu proses fermentasi pembuatan susu asam
(Yoghurt).
n Psodomonas
denitrifikasi. Menghasilkan vitamin B12.
Bakteri yang merugikan
Contoh bakteri yang merugikan:
n Mycobacterium
tubercolosis. Penyabab penyakit TBC.
n Mycobacterium
leprae. Penyebab penyakit lepra.
n Treponema
pallidum. Penyebab penyakit sifilis (raja singa).
STERILISASI
Dilakukan dengan cara:
n Dimasukkan ke
dalam oven kemudian dipanaskan pada suhu 170-180 0C selama 2 jam.
n Dimasukkan dalam uap air panas (ditanak). Alat
yang disterilkan harus dibungkus rapat. Dimasukkan dandang (pemeram air) selama
satu jam pada suhu 100 0C .
n Dimasukkan
kedalam pensteril yang disebut Aotoklaf. Didala aotoklaf suhu dapat
mencapai 121 0C dan tekanan 15 atm/cm2. proses ini
memerlukan waktu singkat sekitar 15 menit tanpa diulang.
PENGAWETAN MAKANAN
n Pengawetan
makanan dilakukan dengan cara:
n Diberi garam,
misalnya ikan asin.
n Diberi gula,
misalnya dodo.
n Diberi asam,
misalnya acar.
n Dikeringkan,
misalnya kerupuk.
n Didinginkan,
misalnya daging, ikan, buah dan sayuran.
n Diberibahan
pengawet, misalnya asam benzoat.
n Selain itu
terdapat pengawetan dengan pasteurisasi (pemanasan dengan suhu 700C).
ALGA HIJAU-BIRU
Alga ini disebut alga hijau-biru
karena berwarna hejau kebiruan. Warna hijau-biru iakibatkan oleh klorofil dan
pikmen biru (fikosianin). Alga hijau-biru dapat dijumpai ditempat-tempat yang
lembab misalnya diatas tanah, batu, tembok sawah, parit dan dilaut. Jika
mengering koloni alga hijau-biru akan mengelupas seperti kerak.
Ciri alga hijau-biru
Ciri utama adalah bersifat:
n Prokariotik.
Alga hijau-biru tidak memiliki mebran inti. bahan inti terdapat pada suatu
daerah didalam sitplasma.
n Klorofilnya
tidak dalam kloroplas alga ini memiliki klorofil a dan pigmen biru. Klorofilnya
tidak dalam klorolas melainkan pada membran tilakoid.
Struktur sel alga hijau-biru
n Alga
hijau-biru ada yang unuseluler, ada yangmembentuk koloni, dan ada pula yang
membentuk benang.
n Sel alga
hijau-biru tersusun dari dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan asam inti
atau asam nukleat (DNA).
Reproduksi alga hijau-biru
Reporduksi
dilakukan dengan:
n Pembelahan
sel. Alga hijau-biru bereproduksi dengan pembelahan biner.
n Fragmentasi.
Dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Fragmentasi (pemengalan)
filamen yang panjang akan terputus menjadi dua tau lebih benang pendek yang
disebut hormogonium.
n Pembentukan
spora.
Jika kondisi buruk, diantara sel-sel
alga hijau ada yang dapat membentuk endopsora. Dindingnya menebal dan ukurannya
membesar. Bentukan ini disebut Akinet.
Contoh alga
hijau-biru
n Crorococcus.
n Gloeocapsa.
n Polycytis.
n Oscillatoria.
n Nostoc.
n Anabaena.
Peranan alga
hijau-biru
n Alga
hijau-biru yang merugikan.
Alga hijau-biru yang hidup di air
ada yang mengeluarkan racun, racun tersebut dapat dapat membunuh organisme lain
yang meminumnya.jika alga tumbuh ditembok, maka tembok tersebut akan menjadi
mudah lapuk. Penyebab licin di lantai kamar mandi.
n Alga
hijau-biru yang menguntungkan.
Alga hijau-biru bermanfaat dibidang
pertanian dan intustri makanan. Gloeocapsa, Nostoc, Anabaena merupakan
alga hijau-biru yang dapat mengikat nitrogen diudara sehingga dapat menyuburkan
tanah pertanian.
ARCHAEBAKTERIA
n Archaebakteria
dimasukkan dalam kelompok prokariot karena tidak memiliki membran inti.
Struktur sel dan metabolisme archaebakteria sama denga organisme prokariotik
lainnya. Archaebakteria tidak ditemukan didaerah berkondisi ekstrem, misalnya
sumber air panas dan air asin.
Perbandingan
ciri bakteri dan Archaebakteria
Karakteristrik
|
Bakteri
|
Archaebakteria
|
Membran inti
|
Tidak ada
|
Tidaka ada
|
Dinding sel
|
Mengandung
Peptidoglikan
|
Tidak
mengandung Peptidoglikan
|
RNA polimerase
|
Satu jenis
|
Beberapa jenis
|
Lipid membran
|
Hidrokarbon
tidak bercabang
|
Hidrokarbon
bercabang
|
Jenis-jenis Archaebakteria
n Metanogen
Archaebakteria jenis metanogen hidup dilingkungan
aerobik. Akanmati jika ada oksigen. Metanogen menghasilkan gas metana (CH4)
dari gas hidrogen (H2) dan karbon dioksida (CO2). Contoh
genus metanogen adalah Metanopyrus dan Methanobacterium.
n Halofil
Halofil hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi,
biasanya 12-15 %, sementara kadar garam laut sekitar 3,5%. Halofil dapat
ditemui di Great salt lake di utah, di laut mati.
Contoh archaebakteria ini
antara lain: halococcus, halorubrum, haloarcula dan halobakterium.
n Termoasidofil (termofil
ekstrem)
Termoasidofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan bersifat
asam, misanya sumber air panas. Kondisi optimum untuk hidupnya 60-80 0C.
Sebagian besar termoasidofil merupakan organisme autotrof dan metabolismenya
bergantung pada silfur.
n Contoh archaebakteria ini
adalah Sulfolubus yang hidup dimata air panas di yellowstone national
park. Contoh lain adalah Polylobus fumarii yang hidup pada suhu 106-113 0C.
Manfaat Archaebakteria Dalam
Kehidupan
n Archaebakteria memiliki peranan
sebagai organisme pengurai. Metanogen dapat menguraikan sampah dan kotoran
hewan menjadi metana. Metanogen juga bermanfaat untuk menguraikan kelebihan
hidrogen dan prosuk fermentasi yang dihasilkan oleh organisme anaerobik
lainnya.
n Beberapa jenis archaebakteria
diambil enzimnya untuk digunakan sebagai zat tambahan dalam detergen. Enzim
yang dihasilkan tersebut juga dapat mengubah pati jagung menjadi dekstrin
(bahan pengental makanan.
Sekian & Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
134LT45412
Semoga Bermanfaat
134LT45412
(BALTASAR AHA,S.Pd.)
Langganan:
Postingan (Atom)